Dunia Sihir nan Megah Namun Membingungkan "Fantastic Beasts The Crimes of Grindelwald"



SPOILER ALERT!!!

Seri kedua serial 'Fantastic Beasts' dari lima film yang Warner Bros rencanakan untuk tetap meraih kocek penggemar Harry Potter diberi sub-judul 'The Crimes of Grindelwald'. Sesuai dengan judulnya, openingnya tidak main-main.

Kita diajak ke New York dimana Kementerian Sihir Amerika menahan Grindelwald (Johnny Depp dengan wajah pucat dan rambut yang tak kalah pucatnya). Grindelwald mau dipindahkan ke Eropa. Rencana yang sungguh mudah. Tentu saja kenyataannya tidak semudah itu karena di perjalanan, kawanan Grindelwald dengan mudah menggagalkan rencana ini.

Set pieces pembukaan 'The Crimes of Grindelwald' sungguhlah menarik. Actionnya ciamik dan visualnya sungguh menggetarkan jiwa. Agak mirip dengan opening 'Harry Potter and the Deathly Hallows Part 1' hanya saja yang ini karakternya lebih sedikit. Setelah keadaan menjadi tenang, muncullah judul 'The Crimes of Grindelwald' dengan musik James Newton Howard yang membahana. Dan film pun dimulai.

Ternyata setelah kejadian film pertama, Newt Scamander (Eddie Redmayne) dilarang bepergian ke luar negeri. New York yang hancur membuat Kementerian Sihir Inggris ragu-ragu untuk mengirimnya ke mana-mana. Saudara sekaligus Auror, Theseus Scamander (Callum Turner), berusaha keras menenangkan Newt dan meminta agar Newt tidak terlalu seperti Newt agar larangan bepergiannya dicabut. Seakan keadaan belum tambah rumit, muncullah Leta Lestrange (Zoe Kravitz) yang akan menikah dengan kakaknya. Dan dari tatapan matanya, sepertinya ada masa lalu antara Leta dan Newt.

Suasana tetap tenang. Sampai akhirnya Newt kedatangan tamu dari film pertamanya. Queenie (Alison Sudol) dan Jacob (Dan Fogler). Newt mencari-cari Tina (Katherine Waterston) yang ternyata malah ada di Paris. Kebetulan sekali, Dumbledore (versi muda dan diperankan oleh Jude Law) memintanya untuk mencari Credence Barebone (Ezra Miller). Dumbledore mengatakan bahwa akan ada waktu dimana Credence dicari-cari Grindelwald. Kedengarannya sangat sederhana. Tentu saja tidak. Dan sekali lagi, petualangan Newt dimulai.

Ditulis oleh J. K. Rowling sendiri, The Crimes of Grindelwald adalah sebuah film yang akan memuaskan penggemar Harry Potter dan akan membingungkan semua penonton yang tidak begitu peduli-peduli amat dengan seri ini. Plot demi plot saling bertumpuk sehingga Anda akan mulai overwhelmed. Beberapa subplot bahkan terasa tidak penting. Jika Anda Potterhead sejati, apapun yang ada di layar adalah sebuah hadiah terindah. Rowling, dengan keahlian yang luar biasa, sanggup memperkaya dunia sihir yang sudah kaya. Tapi jika Anda bukan penggemar serial ini, Anda akan kebingungan dengan banyaknya gimmick dan detail-detail yang belum pernah Anda lihat sebelumnya.

Masalahnya adalah karakter-karakter tambahan dan tentu saja, binatang-binatang baru yang muncul di The Crimes of Grindelwald sangatlah menarik. Dan agak susah untuk memasukkan semuanya ke dalam film berdurasi 134 menit. Dan itulah yang terjadi dengan The Crimes of Grindelwald. Film ini seperti sebuah novel yang dimasukkan ke dalam film dengan durasi terbatas. Akibatnya adalah penceritaan yang terbata-bata.

Dibandingkan dengan serial Harry Potter, The Crimes of Grindelwald terasa sekali kakunya. Walaupun yang kali ini jauh agak lebih luwes daripada Fantastic Beasts and Where to Find Them. Salah satu problemnya adalah serial ini tidak memiliki hero yang asyik untuk disaksikan. Newt Scamander memang menarik untuk diikuti sebagai pahlawan di atas kertas tapi di layar yang bergerak ia kurang gagah. Ia tidak semenarik Harry Potter atau bahkan Ron dan Hermione.

Yang menarik di film ini justru adalah detil-detil kecil yang sudah pembaca buku Harry Potter ketahui di buku-bukunya. Hubungan antara Grindelwald dan Dumbledore mendapatkan highlight disini meskipun penggambaran masa lalunya kurang gamblang. Tapi setidaknya sebagai permulaan, ini sangat menjanjikan. Dan Jude Law sebagai Dumbledore muda cukup meyakinkan untuk menunjukkan masa lalunya yang gelap dengan Grindelwald.


Meskipun begitu, tetap saja. Dunia sihir adalah dunia sihir. Dan David Yates melukis The Crimes of Grindelwald dengan visual yang sangat megah. Film ini adalah salah satu blockbuster dengan visual yang magis. Ketika layar gelap dan theme song Harry Potter muncul, Anda akan langsung diantar ke sebuah dunia sihir yang melenakan.

Rasanya sangat familiar, menyenangkan meskipun kadang membingungkan. ending 'The Crimes of Grindelwald' benar-benar membuat penasaran. Rowling benar-benar tahu bagaimana cara memelintir perasaan para Potterhead sejati. Jika ia belajar untuk meringkas cerita yang ia tuturkan, maka serial ketiga 'Fantastic Beasts' akan menjadi film yang sangat ditunggu-tunggu.


Sumber: detik.com

Comments

Popular posts from this blog

Wisata Alam Puncak Cibaja (panorama melihat anyer dari sudut pandang lain)

makalah bahan pembersih lantai

Laporan Praktikum Biologi Umum "Respirasi Pada Makhluk Hidup"

Download Film Polar (2019) Sub Indo

Rangkuman Series Lost in Space E1S1 [Spoiler]

Fakta Dan Kebohongan John Titor Manusia Tahun 2036