Berkenalan Dengan Teknologi Rear Wheel Steering
Belakang kemudi ATAU Sistem kemudi
roda Belakang Sebuah Perkembangan Teknologi di Dunia otomotif . Teknologi
ini memang belum jamak pada mobil-mobil yang diproduksi di
Indonesia. Alasannya karena bukan sebuah sistem yang 'murah'.
Sebelum lebih jauh membahas sistem tersebut, kita harus tahu bahwa 'roda belakang kemudi' pertama yang dikembangkan oleh Honda pada medio 1980.
Sistem kemudi roda belakang adalah kemampuan untuk menggerakkan roda kemudi dan kelincahan kendaraan bermanuver. Setelah Honda, merek lain yang tidak mau ketinggalan adalah Nissan yang juga mengembangkan sistem serupa dan dinamai Kapasitas Tinggi Pengendali Aktif Terkendali(HICAS).
Baru kemudian merek Eropa, Porsche membenamkan fitur pada Cayenne dan disebut kemudi poros belakang. Bagaimana cara mengaktifkan fitur ini untuk membuat larangan bergerak? Mudahnya saat roda depan bergerak ke kiri, maka roda belakang akan bergerak ke kanan dan sebaliknya, sementara roda belakang tidak signifikan.
Sebelum lebih jauh membahas sistem tersebut, kita harus tahu bahwa 'roda belakang kemudi' pertama yang dikembangkan oleh Honda pada medio 1980.
Sistem kemudi roda belakang adalah kemampuan untuk menggerakkan roda kemudi dan kelincahan kendaraan bermanuver. Setelah Honda, merek lain yang tidak mau ketinggalan adalah Nissan yang juga mengembangkan sistem serupa dan dinamai Kapasitas Tinggi Pengendali Aktif Terkendali(HICAS).
Baru kemudian merek Eropa, Porsche membenamkan fitur pada Cayenne dan disebut kemudi poros belakang. Bagaimana cara mengaktifkan fitur ini untuk membuat larangan bergerak? Mudahnya saat roda depan bergerak ke kiri, maka roda belakang akan bergerak ke kanan dan sebaliknya, sementara roda belakang tidak signifikan.
Namun beberapa insinyur otomotif mengembangkan kemudi roda belakang lebih canggih lagi. Pada saat mobil berperforma tersimpan teknologi kemudi roda belakang yang satu arah pergerakan kemudi.
Kondisi tersebut dapat dirasakan ketika mobil bergerak dalam kecepatan tinggi. Tujuannya sama, yaitu meningkatkan stabilitas dan kelincahan kendaraan saat masuk dan keluar tikungan.
Pada Ferrari Superfast 812 sistem tersebut dijuluki semua roda kemudi (AWS). AWSlaim dapat meningkatkan pengendaraan pada kecepatan tinggi dan rendah. Seting dari desainer Ferrari agar ban belakang dapat bergerak dan kiri hingga sudut kemiringan hingga 3 derajat. Dan ini tergantung kecepatan dan kecepatan mobil.
Lamborghini juga membenamkan fitur ini
pada jumlah modelnya. Pada mobil-mobil 'Banteng', fitur ini mampu
menggerakkan ban sebanyak 3 derajat pada kecepatan rendah, sementara dalam
kecepatan tinggi hanya 1,5 derajat.
Selain Lamborghini dan Ferrari, sistem tersebut juga dapat ditemukan pada Lexus, Mercedes-Benz.
Lebih ekstrem lagi, bahkan ada lagi larangan bergerak ke dalam. Hal ini terjadi pada sebuah mobil yang terlalu cepat ketika membentuk tikungan. Teknologi canggih ini dibuat untuk meningkatkan penghuni kabin.
Selain Lamborghini dan Ferrari, sistem tersebut juga dapat ditemukan pada Lexus, Mercedes-Benz.
Lebih ekstrem lagi, bahkan ada lagi larangan bergerak ke dalam. Hal ini terjadi pada sebuah mobil yang terlalu cepat ketika membentuk tikungan. Teknologi canggih ini dibuat untuk meningkatkan penghuni kabin.
Sumber: CNN Indonesia Tech News
Comments
Post a Comment