Apa Itu Observasi
Observasi
Observasi
atau pengamatan adalah salah satu metode dalam pengumpulan data saat
membuat sebuah karya tulis ilmiah. Nawawi dan Martini mengungkapkan bahwa
observasi adalah pengamatan dan juga pencatatan sistematik atas unsur-unsur
yang muncul dalam suatu gejala atau gejala-gejala yang muncul dalam suatu objek
penelitian. Hasil dari observasi tersebut akan dilaporkan dalam
suatu laporang yang tersusun secara sistematis mengikuti aturan yang
berlaku.
Sedangkan
menurut Prof. Heru, observasi adalah studi yang dilakukan secara sengaja dan
sistematis, terarah dan terencana pada tujuan tertentu dengan mengamati dan
mencatat fenomena-fenomena yang terjadi dalam suatu kelompok orang dengan
mengacu pada syarat-syarat dan aturan penelitian ilmiah. Dalam suatu karya
tulis ilmiah, penjelasan yang diutarakan harus tepat, akurat, dan teliti, tidak
boleh dibuat-buat sesuai keinginan hati penulis.
Pengertian
Observasi Menurut Para Ahli
Menurut
Patton, tujuan dilakukannya observasi adalah memahami aktivitas-aktivitas
yang berlangsung, menjelaskan siapa saja orang-orang yang terlibat di dalam
suatu aktivitas, memahami makna dari suatu kejadian, serta mendeskripsikan
setting yang terjadi pada suatu aktivitas. Namun pada dasarnya, observasi
dilakukan untuk mengamati hal-hal yang kurang disadari oleh orang lain.
Observasi merupakan metode yang paling mudah dalam pengumpulan data dan
informasi bila dibandingkan dengan metode yang lain.
Seorang
pengamat atau observer harus memiliki pengetahuan yang cukup atas objek observasi,
memahami tujuan-tujuan dilaksanakannya suatu penelitian, melakukan pengamatan
secara kritis dan cermat, mencatat setiap gejala yang terjadi selama proses
observasi, serta harus memiliki pengetahuan terhadap alat-alat ilmiah yang
digunakan selama observasi. Hal-hal yang sering menjadi objek observasi adalah
:
Ø
Pelaku.
Pelaku adalah orang-orang yang memiliki hubungan dengan objek penelitian.
Mencakup apa status mereka, siapa saja mereka, kegiatan apa yang mereka
lakukan, dan sebagainya.
Ø
Tujuan
merupakan apa yang diharapkan partisipan terhadap pelaksanaan pengamatan.
Ø
Perasaan
partisipan yang ditunjukkan dalam mimik wajah, gerak tubuh dan ucapan.
Ø
Ruang
dan waktu menyangkut pandangan partisipan terhadap tempat dan waktu suatu
kegiatan.
Ø
Benda
yang diamati adalah jenis, bahan, kegunaan, sifat, dan bentuknya.
Ø
Peristiwa,
mencakup apa saja yang terjadi seiring dengan pelaksanaan suatu kegiatan.
1. OBSERVASI
Teks laporan hasil observasi terdiri atas definisi umum (pembukaan), deskripsi bagian, dan deskripsi manfaat. Bagian definisi umum (pembukaan) berisi pengertian akan sesuatu yang dibahas. Deskripsi bagian berisi gambaran tentang sesuatu secara terinci. Sementara itu, deskripsi manfaat merupakan bagian yang berisi manfaat atau kegunaan.
Teks laporan hasil observasi terdiri atas definisi umum (pembukaan), deskripsi bagian, dan deskripsi manfaat. Bagian definisi umum (pembukaan) berisi pengertian akan sesuatu yang dibahas. Deskripsi bagian berisi gambaran tentang sesuatu secara terinci. Sementara itu, deskripsi manfaat merupakan bagian yang berisi manfaat atau kegunaan.
Ciri-ciri teks
observasi:
a. Struktur:
definisi umum (pembukaan),
deskripsi bagian, dan
deskripsi manfaat.
b. Isi:
Definisi umum (pembukaan) berisi pengertian akan sesuatu yang dibahas.
Deskripsi bagian berisi gambaran tentang sesuatu secara terinci.
Deskripsi manfaat merupakan bagian yang berisi manfaat atau kegunaan.
Definisi umum (pembukaan) berisi pengertian akan sesuatu yang dibahas.
Deskripsi bagian berisi gambaran tentang sesuatu secara terinci.
Deskripsi manfaat merupakan bagian yang berisi manfaat atau kegunaan.
CONTOH:
Burung Merpati
Burung merpati adalah salah satu hewan tersukses di dunia,
karena burung jenis ini ditemui di seluruh belahan dunia kecuali
Antartika. Di daerah Boja, burung merpati hidup berdampingan dengan manusia
sebagai hewan peliharaan.
Burung merpati termasuk burung berukuran sedang. Ukuran
panjang burung ini antara 20 cm hingga 30 cm dan berat antara 700 gram hingga
900 gram. Bahkan di Desa Puguh pernah di jumpai burung merpati dengan berat
hingga hampir mencapai 1 kg.
Burung merpati memiliki beragam jenis warna, antara lain
coklat, putih, hitam, atau perpaduan dari beberapa warna tersebut. Merpati
memiliki semacam sensor dalam hidungnya yang di gunakan untuk
mengenali bau rumahnya, inilah penyebab burung merpati dapat pulang
kerumahnya setelah terbang jauh. Makanan burung ini adalah biji-bijian seprti,
jagung, beras, kacang hijau, dan lain sebagainya. Bahkan di daerah Boja burung
merpati biasa memakan gabah yang sedang di jemur oleh petani.
Di Boja burung merpati tinggal di dalam sarang berbetuk
balok dengan lubang persegi sebagai pintunya. Sarang burung merpati sering di
sebut pagupon. Pagupon biasanya ditempel di dinding rumah pemilik burung
merpati. Burung ini adalah burung yang mudah dipelihara, tak heran di Boja
sangat mudah di temui burung merpati.
Burung merpati juga dapat digunakan dalam perlombaan,
misalnya balapan atau kontes kecantikan burung merpati. Namun yang sering
dijumpai di Boja adalah belapan. Balapan biasanya dilakukan pada lintasan yang
lurus atau diterbangkan dari jarak jauh. Dalam hal ini yang digunakan untuk
balapan adalah merpati jantan, sedangkan merpati betina hanya untuk pancingan
saja. Burung merpati dapat mengenali pasanganya masing-masing, karena burung
merpati termasuk burung yang setia terhadap satu pasanganya.
Populasi burung merpati di Indonesia sangatlah besar, namun
kebanyakan burung merpati di Indonesia adalah peliharaan. Keberadaan burung
merpati liar sangatlah sedikit, mungkin hal ini karena berkurangnya habitat
merpati karena pesatnya pembangunan. Burung merpati patut di lestarikan, agar
anak cucu kita dapat melihat burung merpati secara langsung, bukan hanya cerita
dari orang tuanya.
Comments
Post a Comment